Minggu, 23 Juni 2013

HUT Bogor : Istana Bogor dibuka untuk masyarakat umum

Tanggal 18 Juni 2013, kali ketiga saya ditugaskan ke Bogor. Ditugaskan dadakan sehari sebelum berangkat baru diberitahukan. Dua kunjungan sebelumnya cuma sempat ke Botani Square. Karena tempat terdekat dari hotel cuma Botani Square. Nah hotel yang kutempati nginap sekarang lebih dekat lagi dari Botani Square. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 10 menit saja. Kalau yang dulu harus naik angkot dulu ke Botani Square tapi Istana Bogor ada di depan mata.
Hotel yang kutempati sekarang namanya Hotel Permata, ke Istana Bogor cuma sekali naik angkot. Kita diturunkan di pintu 2 Istana Bogor. Oh iya sekedar info, karena Hari Ulang Tahun Bogor, maka Istana Bogor dibuka untuk masyarakat umum. Terhitung hari pertama dan kedua sudah mencapai 7000 kunjungan. Sebelum masuk  ke Istana kita diharuskan mendaftar dulu dan mengambil tiket. Syukurnya penjaga pagar baek hati kita bertiga diberikan tiket. Untuk masuk ke area Istana harus menunggu beberapa orang agar terkumpul banyak, baru deh bisa dibukakan pagar. Jadi harus rombongan baru bisa masuk.  Setelah terkumpul rombongan di perbolehkan masuk, tapi ada syaratnya lagi. Harus berpakaian rapi, tidak membawa tas (tas dititip di gerbang masuk), tidak membawa kamera DSLR, tidak membawa tablet. Yang dibawa ke dalam cuma dompet dan hape. Kenapa kamera dilarang? itu karena kita dilarang mengambil gambar saat berada di area Istana Bogor.
Setelah melewati gerbang masuk, kita berjalan menyusuri jalanan tiap belokan ada petugasnya loh. Dia yang memandu kita harus ke mana. Beberapa petugas berseragam terlihat di tiap belokan. Setelah tiba di Istana kita disambut oleh petugas Paskibra yang memberitahukan kalau kita sekarang berada di gedung sayap kiri. Gedung sayap kiri ini fungsinya untuk menerima tamu negara setingkat presiden tapu cuma bersifat nonformal. Kita cuma bisa melihat dari pintu saja karena ada pita merah yang menandakab area didalam tidak boleh dimasuki.
Selanjutnya perjalanan menuju gedung induk. Di gedung induk ini terdapat berbagai macam furniture khas Jepara kalau tidak salah ingat.. (hehe maklum terlalu terpesona). Barang-barang di dalam masih asli dari sejak adanya Istana Bogor. Di area ini memang sudah ada tulisan " don't take a picture " . Perjalanan dilanjutkan ke gedung Garuda. Gedung garuda berfungsi untuk menerima tamu negara setingkat presiden. di sini bersifat resmi. Jika acara di adakan model sinema maka ruangan dirubah modelnya. Kursi diatur berbaris dan sejajar, kemudian ada podium di. di depan. Kalau ruangan tidak dipakai maka bentuk tatanan kursi melingkar.
Setelah dari Gedung Garuda, kita berpindah ke gedung sayap kanan. di sini katanya tempat peristirahatan tamu negara. Di dalam tampak piano Presiden Soekarno. Kata petugas Presiden Soekarno sangat mahir memainkan piano. Ada beberapa kamar dalan ruangan itu tapu sebagaimana gedung sayap kiri kita cuma diperbolehkan melihat dari pintu. karena ada pita merah yang membentang di pintu masuknya. Tapi bisa foto di sini loh. Syaratnya ruangan cuma bisa jadi background. ya iyalah masa mau difoto ruangan saja. Alhasil kami foto di pintu masuknya. Tak lupa juga kami foto dengan petugas paskibranya. Tinggu petugasnya 172cm.. (WOW dibanding diriku tinggi 148cm)

Sesi lihat-lihat Istana sudah selesai, jadi kami bertanya dimana spot untuk bisa mengambil gambar, ternyata kita bisa mengambil gambar di depan Istana Bogor...maka inilah gambar yang saya jepret dari kamera smartphoneku.

0 comments:

Posting Komentar