Rabu, 22 Juni 2016

Ceritaku di Bulan Ramadhan

“Wahai orang-orang yang beriman ! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al Baqarah : 183)

Demikianlah petikan terjemahan ayat Al Quran QS. Al Baqarah ayat 183. Ramadhan telah tiba, setelah kita menunggu selama setahun. Alhamdulillalh kita dipertemukan lagi dengannya. Ibarat seorang kekasih yang dipisahkan selama setahun dan dipertemukan kembali. Apakah kalian bisa membayangkan betapa rindunya. Bukankah jarak dan ruang yang memisahkan berefek rindu yang makin besar.

Saya memilih judul ini karena mau menceritakan beberapa rutinitas di bulan Ramadhan. Seperti yang kita tahu tahun ini sudah memasuki bulan Ramadhan 1437 H. Menjalani aktivitas selama bulan Ramdhan bukan perkara gampang saudara-saudari sekalian. Bukan hanya orang yang beragama muslim, bahkan non muslim mungkin yang tinggal di negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim. Lihat saja di tivi banyak menayangkan iklan bumbu masak dan masakannya, sirup, sarung, dan segala macam yang berbau Ramadhan. Apakah ini bukan semacam toleransi kepada umat muslim? Warung ditutup pada siang hari, apalagi di daerah saya sendiri. Kalaupun ada warung, rumah makan, ataupun restoran buka di waktu siang, diharuskan memberikan semacam tirai agar orang-orang yang berpuasa tidak melihat aktifitas di dalamnya.

Ah cukuplah bicara soal itu. Mari kita kembali ke beberapa hal mungkin bisa saya urai di sini yang termasuk rutinitas dalam bulan Ramadhan yang mungkin saja berbeda di bulan yang lain atau bahkan mungkin masih sama. Ini beberapa contohnya :

1. Bangun dini hari.
Bangun dini hari antara jam 3 atau jam 4, untuk memasak makanan sahur. Kalau saya sih mengakalinya dengan mengolah semua bahan di waktu sebelum berbuka puasa terus disimpan di kulkas. Saat waktu sahur, semua yang sudah diolah tinggal dimasak atau bahkan ada yang hanya dipanaskan. Ini menghemat waktu, apalagi kalau bangun dini hari untuk memasak konsentrasi bisa menurun karena kantuk.

2. Sahur bersama.
Moment ini sangat penting untuk ajang berkumpul dan bercerita bersama keluarga, apalagi kalau masing-masing anggota keluarga sibuk dengan urusan masing-masing. Ini sama halnya pengganti sarapan pagi.

3. Shalat jamaah di mesjid ataupun di rumah.
Kalau hari di luar Ramadhan jarang ke mesjid, ini malah subuh pun mesjid ramai dengan jamaah. Entah mereka memang niat ke mesjid atau hanya bertemu dengan ehm. Apalagi shalat Isya dan Tarawih, jamaahnya ramai pakai sekali. Tapi dari beberapa pengalaman bertahun-tahun, mesjid ramai saat 1-2 minggu awal Ramadhan. Selanjutnya ya, kalian tahulah kemana jemaahnya.

4. Tadarrus.
Kegiatan ini yang membuat ramai mushallah kantor, di jalan bahkan di mesjid. Karena selama sebulan memanfaatkan waktu supaya bisa tamat tiga puluh jus. Bahkan ada yang 2-3 kali tamat Al Quran dalam sebulan. (saya saja belum bisa sampai berkali-kali tamat) Bagaimana tidak, saya lihat sendiri, bagaimana bisa sampai seperti ini. karena ditiap kesempatan yang ada, orang ini selalu tadarrus.

5. Tidur lagi setelah shalat subuh.
Siapa yang seperti ini? hayo ngaku?.. Saya ngaku deh. Tidak bisa dipungkiri kantuk yang merajalela setelah shalat itu luar biasa godaannya. Dan akhirnya sampai tertidur. Daripada tidak konsen selama ngantor.

6. Ke kantor lebih lama dibanding hari di luar bulan Ramadhan.
Maksudnya begini, biasanya kan kita masuk jam 07.30 dan kalau di bulan Ramadhan itu masuknya jam 08.00 pagi. Saya cukup terbantu loh, karena dengan begitu tidur pagi lebih lama. (hahaha)

7. Tidur di kantor.
Siapa nih yang punya kebiasaan seperti ini? (saya tidak donk) Beberapa orang yang saya kenal ada yang seperti ini, sekalinya mulai siang, mereka sudah menghilang satu persatu. Kemana? Ya kemana lagi kalau bukan ke mushallah, perpustakaan, bahkan di bawah kolong meja juga menjadi tempat tidur mereka.

8. Shalat jamaah dan kultum.
Ini kebiasaan yang baik di bulan Ramadhan, shalat jamaah biasanya pesertanya itu itu saja. Tapi sekarang malah bertambah dan bervariasi malah. Saya katakan bervariasi, karena di isi dengan anak-anak karyawan yang lagi liburan. Daripada liburan kemana-mana mending di bawa ke kantor dan turut meramaikan. Setelah shalat dilanjutkan kultum, yang tiap harinya berbeda-beda orangnya.

9. Pulang lebih cepat.
Biasanya nih pulang jam 4 sore, tapi sekarang pulang jam 3. Supaya apa? Ya supaya bisa membuatkan hidangan berbuka puasa bagi keluarga.

10. Buka puasa bersama teman sekaligus reunian.
Buka puasa bersama sekaligus ajang reunian kerap terjadi. Bisa kita lihat di warung makan, banyak orang berkumpul dalam satu meja dengan usia yang sama, atau mungkin dengan latar belakang tempat kerja yang sama, atau oraganisasi yang sama.

11. Buka puasa di kantor jika ada rapat diluar jam kerja.
Kalau ini sih, tahun ini lebih rajin buka puasa di kantor karena ada kegiatan sampai malam.

12. Ngabuburit bersama teman.
Kadang saya salah artikan ngabuburit. Kalau mau diartikan saat kita menunggu datangnya waktu Magrib. Sekarang malah beredar di situs jejaring sosial kepanjangan dari ngabuburit yaitu Ngajak Buru Buru Merid, (hahahaha) ada-ada saja.

13. Olahraga, olah pikiran, dan olah hati.
Jangan sampai malas mengolah kepoin di atas ya. Kalau tidak bisa olahraga seperti biasa, cukup dengan olahraga ringan saja, minimal satu jam sebelum berbuka puasa. Olah pikiran, kita bisa membaca buku, berdiskusi tentang tema-tema yang lagi hits. Atau mungkin menulis di blog, buku atau media lainnya. Sedangkan olah hati, ya seperti istilah anak kekinian jangan sampai baper (bawa perasaan). Yang sabar, ikhlas, dan bisa saja banyak istigfar, dzikir dan berdoa kepada Allah supaya diberikan jodoh yang terbaik eh. 

14. Banyak ibadah, zakat, dan sedeqah.
Salah satu kewajiban kita umat muslim di bulan Ramadhan yaitu membayar zakat fitrah. Kalau mau lebih jelasnya bisa browsing ya. Soalnya saya bukan guru agama, atau alim ulama. Setidaknya dalam bulan Ramadhan salah satu yang patut disyukuri karena ibadah diperbanyak, kegiatan sosial juga diperbanyak.

Harapan saya, kegiatan yang positif dibulan Ramadhan mengapa tidak kita lanjutkan saja di luar bulan Ramadhan. Waktu kita di dunia semakin sempit, mengapa tidak kita mengisi dengan hal-hal yang positif?

Semoga tahun ini bukan Ramadhan yang terakhir bagi kita semua. Dan yang masih sendiri di tahun ini, mudah-mudahan tahun depan sudah tidak sendiri lag (khusus yang single). Semoga doa-doa kita di ijabah olehNya. Amin.

Wassalam.

1 comments:

Surya R. Labetubun mengatakan...

Sangat tersentuh dengan pesan pada pagragraf terakhir, kalimat kedua 😂

Posting Komentar